Wednesday, January 9, 2013 By: Admin RT23

Mari sama sama membaca surat Cinta kita


7 January 2013. Bkt

Bismillahirrahmaanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

By : Rahima
Saya bersumpah atas nama Allah Ta’ala, atas kebenaran kata kata yang saya sampaikan ini, bukan sekedar permainan kata belaka. Tapi, kalimat yang berasal dari hati terdalam, pengalaman yang berulang kali, dan penyampaian yang tiada maksud atau unsur riya didalamnya,.kalau sepanjang hidup saya, bacaan yang sangat suka saya membacanya, berulang kali setiap saya membacanya meneteskan air mata, tanpa terasa, ia mengalir begitu saja.

Membacanya begitu mendalam dan berulang melebihi disaat saya membaca surat surat cinta dari suamiku.
Kedamaian hati kudapatkan dari sana. Itulah dia bacaan surat cinta dari Allah Subhanahu Wata’ala, yang tiada bacaan yang lebih indah kata katanya, lebih sesuai susunan redaksinya, lebih tepat perumpamaannya. AlQuran, yah..surat apalagi selain AlQuranul karim.

Kali ini, saya ingin menyampaikan, bagaimana Allah Ta’ala membuat perumpamaan bagi mereka mereka yang mengambil wali, sembahan,pemimpin hidup selain dari Allah Ta’ala, dan berasal dari Allah Ta’ala.  Coba sama sama kita buka lembaran surat cinta kita ini.Q.S Al Ankabuut ayat 41-43.
“Perumpamaan orang orang yang menjadikan wali, sembahan, selain Allah ta’ala, maka perumpamaan mereka itu seperti laba-laba yang membangun sebuah rumah. Dan serendah rendah rumah, adalah rumahnya ankabut itu, andaikan saja mereka (orang kafir dan yang mengambil wali selain Allah Ta’ala tadi), mengetahuinya……sampai akhir ayat”

Beberapa kali Allah Ta’ala memberikan contoh bagaimana hinanya sembahan sembahan orang kafir itu. Terkadang seperti dzubaab(lalat), Baudhah,..kini bagaikan laba laba yang membikin rumah yang
rapuh. Kita semua pasti tahu bukan, betapa rapuhnya rumah yang dibikin laba-laba. Kagak ada atap, pintu, datang angin dia terbang, datang air dia hancur, apalagi kena api, terbakarlah. Seperti itulah perumpamaan orang orang yang mengambil sembahan selain Allah ta’ala. Tiada daya upaya, tiada kekuatan. Jangankan untuk melindungi yang lainnya, melindungi dirinya sendiri saja laba laba itu susah.  Laba laba jenis kelaminnya yang betina saja, kecilnya minta ampun, makannya saja dari binatang serangga, yang dijaringnya hasil dari rumah yang dia bikin itu. Seperti itulah kondisi sembahan selain Allah Ta’ala. Gak bisa memberikan manfaat, mudharat, memberikan rezeki, tidak bisa menciptakan apapun. Orang yang mengambil sembahan selain Allah Ta’ala, bahkan kondisinya jauh lebih rendah lagi dari rumah laba laba tadi.

Zaman sekarang, manusia bukan hanya non muslim saja yang sekedar menyembah sembahan selain Allah Ta’ala, muslimpun tanpa disadari telah menyembah selain Allah Ta’ala. Menduakan Allah Ta’ala, mengambil hukum hukum selain hukum hukum Allah Ta’ala. Itu berarti kita mengambil wali, pelindung, pemimpin selain yang berasal dari aturan Allah Ta’ala. Tanpa kita sadari banyaknya ummar Islam sekarang, telah terjerumus dalam kesyirikan terselubung.

Meyakini, dan merasakan, bahwa ada kekuatan selain kekuatan Allah Ta’ala. Ada pelindung dirinya pemberi rezekinya selain Allah Ta’ala. Sudah sangat jauh rasa keimanan didada manusia sekarang, dan semua itu hanya dikarenakan tergoda dengan duniawi semata. Masalah isi perut atas dan bawah yang menjadi patokan utamanya. Isi kepala, dada, ruhaninya tak pernah dipikirkannya.

Bukankah, kalau begitu, kita lebih rendah dari laba-laba dan sarangnya itu? Kita tahu, sarang laba laba rapuh, dan kita tahu bagaimana Allah beritahu kekita melalui surat cintaNya, kalau mereka yang
mengambil wali selain Allah Ta’ala, perumpamaan mereka tak obahnya seperti laba laba yang membangun rumahnya, dimana rumahnya adalah serendah rendah rumah, tanpa dinding tanpa atap, bahkan kita jauh lebih rendah daripada itu, pabila kita menjadikan wali, pelindung, pemimpin selain Allah Ta’ala beserta segala aturan yang berasal dariNya.  Sekarang pertanyaannya: “Maukah kita seperti laba laba itu?” Jawabannya ada dihati masing masing.

Wassalamu’alaikum.

Lakukanlah sesuka hatimu, apa yang suka kamu melakukannya, tapi ingat, kamu juga akan mendapatkan balasan atas apa yang kamu lakukan itu.

Dan akhirat itu, jauh lebih baik dari dunia

Sikap menghormati pada sesama, bukanlah tanda suatu kecintaan kita pada seseorang. Namun, lebih kepada pertanda baiknya pendidikan akhlaq seseorang.

Oleh sebab itu, hormatilah manusia, meskipun mereka bukan orang -orang yang kamu cintai

Wassalamu'alaikum. Rahima

0 comments: