7 January 2013. Bkt
Bismillahirrahmaanirrahim
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakaatuh
By : Rahima
Saya
bersumpah atas nama Allah Ta’ala, atas kebenaran kata kata yang saya sampaikan
ini, bukan sekedar permainan kata belaka. Tapi, kalimat yang berasal dari hati
terdalam, pengalaman yang berulang kali, dan penyampaian yang tiada maksud atau
unsur riya didalamnya,.kalau sepanjang hidup saya, bacaan yang sangat suka saya
membacanya, berulang kali setiap saya membacanya meneteskan air mata, tanpa
terasa, ia mengalir begitu saja.
Membacanya begitu mendalam
dan berulang melebihi disaat saya membaca surat surat cinta dari suamiku.
Kedamaian hati kudapatkan dari sana. Itulah dia bacaan surat cinta dari Allah Subhanahu Wata’ala, yang tiada bacaan yang lebih indah kata katanya, lebih sesuai susunan redaksinya, lebih tepat perumpamaannya. AlQuran, yah..surat apalagi selain AlQuranul karim.
Kedamaian hati kudapatkan dari sana. Itulah dia bacaan surat cinta dari Allah Subhanahu Wata’ala, yang tiada bacaan yang lebih indah kata katanya, lebih sesuai susunan redaksinya, lebih tepat perumpamaannya. AlQuran, yah..surat apalagi selain AlQuranul karim.
Kali ini, saya ingin
menyampaikan, bagaimana Allah Ta’ala membuat perumpamaan bagi mereka mereka
yang mengambil wali, sembahan,pemimpin hidup selain dari Allah Ta’ala, dan
berasal dari Allah Ta’ala. Coba sama sama
kita buka lembaran surat cinta kita ini.Q.S Al Ankabuut ayat 41-43.
“Perumpamaan orang orang
yang menjadikan wali, sembahan, selain Allah ta’ala, maka perumpamaan mereka
itu seperti laba-laba yang membangun sebuah rumah. Dan serendah rendah rumah,
adalah rumahnya ankabut itu, andaikan saja mereka (orang kafir dan yang
mengambil wali selain Allah Ta’ala tadi), mengetahuinya……sampai akhir ayat”
Beberapa kali Allah Ta’ala
memberikan contoh bagaimana hinanya sembahan sembahan orang kafir itu.
Terkadang seperti dzubaab(lalat), Baudhah,..kini bagaikan laba laba yang
membikin rumah yang
rapuh. Kita semua pasti
tahu bukan, betapa rapuhnya rumah yang dibikin laba-laba. Kagak ada atap,
pintu, datang angin dia terbang, datang air dia hancur, apalagi kena api,
terbakarlah. Seperti itulah perumpamaan orang orang yang mengambil sembahan
selain Allah ta’ala. Tiada daya upaya, tiada kekuatan. Jangankan untuk
melindungi yang lainnya, melindungi dirinya sendiri saja laba laba itu susah. Laba laba jenis kelaminnya yang betina saja, kecilnya
minta ampun, makannya saja dari binatang serangga, yang dijaringnya hasil dari
rumah yang dia bikin itu. Seperti itulah kondisi sembahan selain Allah Ta’ala. Gak
bisa memberikan manfaat, mudharat, memberikan rezeki, tidak bisa menciptakan
apapun. Orang yang mengambil sembahan selain Allah Ta’ala, bahkan kondisinya
jauh lebih rendah lagi dari rumah laba laba tadi.
Zaman sekarang, manusia
bukan hanya non muslim saja yang sekedar menyembah sembahan selain Allah
Ta’ala, muslimpun tanpa disadari telah menyembah selain Allah Ta’ala. Menduakan
Allah Ta’ala, mengambil hukum hukum selain hukum hukum Allah Ta’ala. Itu berarti
kita mengambil wali, pelindung, pemimpin selain yang berasal dari aturan Allah
Ta’ala. Tanpa kita sadari banyaknya ummar Islam sekarang, telah terjerumus
dalam kesyirikan terselubung.
Meyakini, dan merasakan,
bahwa ada kekuatan selain kekuatan Allah Ta’ala. Ada pelindung dirinya pemberi
rezekinya selain Allah Ta’ala. Sudah sangat jauh rasa keimanan didada manusia
sekarang, dan semua itu hanya dikarenakan tergoda dengan duniawi semata.
Masalah isi perut atas dan bawah yang menjadi patokan utamanya. Isi kepala,
dada, ruhaninya tak pernah dipikirkannya.
Bukankah, kalau begitu,
kita lebih rendah dari laba-laba dan sarangnya itu? Kita tahu, sarang laba laba
rapuh, dan kita tahu bagaimana Allah beritahu kekita melalui surat cintaNya,
kalau mereka yang
mengambil wali selain
Allah Ta’ala, perumpamaan mereka tak obahnya seperti laba laba yang membangun
rumahnya, dimana rumahnya adalah serendah rendah rumah, tanpa dinding tanpa
atap, bahkan kita jauh lebih rendah daripada itu, pabila kita menjadikan wali,
pelindung, pemimpin selain Allah Ta’ala beserta segala aturan yang berasal
dariNya. Sekarang pertanyaannya: “Maukah
kita seperti laba laba itu?” Jawabannya ada dihati masing masing.
Wassalamu’alaikum.
Lakukanlah sesuka hatimu,
apa yang suka kamu melakukannya, tapi ingat, kamu juga akan mendapatkan balasan
atas apa yang kamu lakukan itu.
Dan akhirat itu, jauh
lebih baik dari dunia
Sikap menghormati pada
sesama, bukanlah tanda suatu kecintaan kita pada seseorang. Namun, lebih kepada
pertanda baiknya pendidikan akhlaq seseorang.
Oleh sebab itu, hormatilah
manusia, meskipun mereka bukan orang -orang yang kamu cintai
Wassalamu'alaikum. Rahima
0 comments:
Post a Comment