Thursday, October 4, 2012 By: Admin RT23

Anak itu mau jadi apa, tergantung pendidikan kita dari awal


by Rahima

Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Nandhita, gadis cantik, diculik. Mendengar beritanya hari ini, dari tuturan sang Ibu, jujur, yang aku bingungkan, koq segitunya sang Ibu sebegitu cepat percayanya, dan membiarkan sang anak untuk menjadi modeling?
Saya bukan Ibu yang sempurna, dan juga anak saya bukan gadis yang sempurna juga. Tapi jujur aja, diwaktu kecil, masih umur 5-8 tahunan, sebelum baligh, Ila memang saya biarkan untuk ikutan lomba apa saja, baik tahfizulQuran, bacaan shalat, ngaji dllnya, dan sering dapat juara I. termasuk lomba nari, nyari, tapi lomba yang kayak begituan, kagak pernah juara(syukur alhamdulillah, karena sebenarnya aku tak setuju anak ikut kaya begituan)
Naluri anak kecil, memang selalu ingin tampil beda, cantik, modeling, dipuja puji, selalu memperlihatkan foto modelingnya. Hal itu dialami anak pr saya Ila(tetapi berbanding terbalik dengan adek adeknya yang cowok, pemalu, nggak suka modeling, jadi aku tak perlu repot untuk anak anak cowok kami, karena sudah dari sononya pemalu).
Andaikan saja, aku terikut kata kata pujian orang :"ooh,.anak kamu manis sekali yah,.cantik sekali kalau dia begitu begini begene,.mungkin saja, Ila akan tumbuh menjadi anak yang suka pamer kecantikan dan modeling, apalagi kalau ditawarin jadi model. Namun, alhamdulillah, berkat ketegasanku melarang Ila ikutan kayak begituan, sehingga rasa ingin tampil kecantikan wajah dan tubuh itupun pupus dimakan masa. Paling Ila berfoto kenangan bersama teman temannya saja, tidak berfoto sendirian, semacam modeling begituan. Sudah begitupun, tetap saja aku perhatikan, apa yang telah dilakukannya, dan selalu kutegur.
Jadi, sebenarnya, menurutku sih,.sebaiknya ortu, apabila tak ingin menjadikan anaknya menjadi artis, modeling, penyayi, penari, sebaiknya sejak dari dini kita harus mencoba menahan, menekannya, agar bakat semacam begituan tak tersalurkan dan terkembangkan, kecuali, apabila memang kita menginginkan anak kita semacam itu, so..silahkan saja. Tapi silahkan juga menanggung resiko dunia, apalagi akhiratnya.
Anak berpacaran saja, saya larang mati matian,...bahkan babak belur tuh kakinya, kalau ketahuan sama saya. Namun, sampai saat ini, karena takut babak belur tak ada satupun diantara anak anak kami berpacaran. Susah sekali memang menahannya, karena lingkungan, teman temannya semua pada pacaran. Tapi,.apakah dengan dalih begitu kita lantas menghalalkan segala cara. Akh..sepanjang tak merusak jiwa dan badannya, sepanjang dia tak mengganggu kuliyahnya, sekolahnya? Hmmm,...apakah karena tak mau terganggu kuliyah, sekolah anak saja kita melarang anak pacaran? Wah..salah besar itu. Emang anak diamanahkan untuk disekolahkan sajakah?
Saya melarang anak pacaran, bukan karena terganggu sekolahnya, dia tak berbuat macam macam. Bukan..bukan karena itu. Tapi karena itu larangan dari Allah semata. Tokh..cuman karena itu semata. Bagi saya pribadi, satu komputer, apabila telah terkena vyrus dan rusak itu komputer, maka jangan sesekali merusak komputer lain dengan menyebarkan vyrus melalui apapun, melalui flash disk,..atau apapun itu. Cukuplah, rusak..rusak diri sendiri sajalah,.jangan merusak anak cucu, keluarga dari komponen yang ada.
Saya bukan Ibu yang sempurna, tetapi cukup tegas dalam hal hal pendidikan akhlaq anak anak. Alhamdulillah,..cukup dengan mendidik akhlaqnya, dua tiga pulau terlalui, disisi akademis mereka, alhamdulillah koq, dapat sekolah di sekolah yang bagus semua, tanpa ada main uang, main KKN, begitupun Ila, masih dapat mahasiswa undangan di Bandung. Sisi Pendidikan mereka, saya santai aja,.yang saya utamakan adalah akhlaq mereka, namun Allah itu maha bijaksana, dan adil,..apabila baik akhlaq seseorang, maka pendidikan agama dan pendidikan akademisnya mengikut secara otomatis.
"Sesungguhnya, masyarakat itu, sesuai dengan akhlaqnya, pabila baik akhlaqnya, maka baiklah masyarakat itu, pabila buruk akhlaqk seseorang, maka buruklah masyarakat itu".
Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya aku diutus untuk penyempurnaan Akhlaq yang mulia". Jadi, Rasulullah bukan diutus untuk menjadikan manusia ini menjadi kaya raya dan profesor, tetapi menciptakan akhlaq yang mulia, tauhid yang benar. Satu dapat, secara otomatis semua mendapat. Satu bola bilyard di sentuh dan dituju, empat lima bola bisa masuk lobang.
Allahu Ta'ala a'lam.
Lakukanlah sesuka hatimu, apa yang suka kamu melakukannya, tapi ingat, kamu juga akan mendapatkan balasan atas apa yang kamu lakukan itu.
Dan akhirat itu, jauh lebih baik dari dunia, Wassalamu'alaikum. Rahima

0 comments: